PRANATA SOSIAL & NILAI BUDAYA
HUBUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN
PRANATA SOSIAL DAN NILAI BUDAYA
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta/ Amin Nurohmah, S. Pd., M. Sc
NAMA : ELECTRA ALNURIN MARTA
NIM : 19310410004
Artikel ini dibuat untuk memenuhi
Tugas Ilmu Budaya Dasar
Universitas Proklamasi 45 Yoyakarta
Perkembangan
teknologi berujung pada revolusi komunikasi serta berpengaruh terhadap
perkembangan masyarakat. Aktivitas masyarakat tidak terlepas dari teknologi
yang digunakan semenjak jaman sebelum masehi hingga memasuki era millenium
digital saat ini. Mulai dari masyarakat yang mengandalkan teknologi sederhana
dengan menggunakan daun, tanah liat untuk menulis pesan informasi kepada
khalayak hingga penggunaan teknologi paling canggih saat ini. Teknologi membawa
perkembangan dalam masyarakat dan ditunjukan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam aspek politik, ekonomi, sosial serta budaya.
Manusia
pada dasarnya hidup dalam sebuah tatanan masyarakat yang memiliki berbagai
aturan atau nilai. Artinya, segala perilaku dan tindakan manusia telah diatur
menurut cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Aturan yang telah
disepakati tersebut disebut sebagai pranata sosial. Dalam kehidupan
bermasyarakat, sejatinya manusia memiliki kesempatan untuk berpindah dari satu
pranata ke pranata lain. Kenyataan yang terjadi, tidak semua manusia memiliki
kesempatan untuk berpindah pranata sosial. Ada beberapa manusia yang
menghabiskan waktunya hanya pada satu pranata sosial dalam kurun waktu yang
panjang. Apabila manusia memiliki kesempatan untuk berpindah pranata sosial,
berarti terjadi hubungan yang saling mempengaruhi di antara pranata-pranata
sosial yang ada dalam masyarakat.
Perkembangan
teknologi informasi telah mengubah masyarakat dunia, dari masyarakat dunia
lokal menjadi masyarakat dunia global, yaitu sebuah dunia yang sangat transparan
terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu
cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia. Perkembangan
teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global,
namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi
masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua
dunia kehidupan (dunia nyata dan dunia maya).
Kehadiran
teknologi informasi juga telah menyebabkan perubahan dalam struktur sosial
dalam suatu masyarakat. Perubahan struktur sosial dapat dilihat dari perubahan pada
ciri hubungan antara bagian-bagian dari struktur sosial (Harper 1989). Internet
merupakan suatu bentuk teknologi yang menyediakan berbagai metode kehidupan dunia
maya yang mirip dengan metode kehidupan dunia nyata. Munculnya media sosial
online menyebabkan masyarakat pada saat ini lebih cenderung menyukai menjalin
pertemanan yang lebih erat di dunia maya dibandingkan pertemanan yang dijalin
secara langsung di dunia nyata. Hal ini menunjukkan adanya perubahan hubungan
yang menyebabkan seseorang lebih tidak menghargai orang lain yang ada di
dekatnya hanya demi berkomunikasi dengan teman yang jauh secara fisik.
Dalam
ranah sosial, teknologi membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat,
organisasi/perusahaan hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya berkomunikasi
secara langsung selalu digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi.
Kini tanpa bertatap muka langsung, masyarakat bisa saling bertukar informasi,
orang tua juga bisa mengontrol keberadaan anaknya ketika saling berjauhan
dengan menggunakan handphone ataupun melalui video message. Teknologi juga
memunculkan ketimpangan dalam masyarakat dimana kepemilikan alat-alat
elektronik kemudian menggolongakan masyarakat tertentu kedalam kelompok sosial
bawah, menengah atau atas.
Sementara
dari aspek budaya, perkembangan teknologi membawa pengaruh yang begitu besar
terutama pada anak muda bangsa. Kebudayaan didefinisikan oleh Koentjaraningrat
(1979) sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara
memepelajarinya. William Ogburn (1922) mengemukakan bahwa ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang materiil
mapupun immateriil seperti nilai, norma, ide, dan ideologi. Internet merupakan
salah satu contoh kebudayaan materiil yang telah berdampak pada terjadinya
pergeseran atau perubahan pada kebudayaan immateriil di masyarakat. Pada saat
ini, seseorang yang menjadi bagian dari masyarakat maya cenderung tidak
menghargai norma-norma kehidupan di dunia nyata, terutama di lingkungan sekitarnya.
Teknologi
menghadirkan pengetahuan baru bagi pembacanya, namun celakanya pengetahuan
tersebut kemudian menjadi sesuatu yang kemudian disebut sebagai suatu
nihilisme. Teknologi membantu penyebaran bahasa inggris keseluruh dunia dan
kemudian menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi yang dipakai diseluruh
dunia dan setiap negara mengajarkan bahasa inggris kepada pelajar bahkan sejak
usia dini. Bila dilihat fenomena penggunaan bahasa inggris di Indonesia,
masyarakat seolah lebih bangga menggunakan bahasa negara lain ketimbang bahasa
sendiri karena banyak yang lebih paham bahasa inggris ketimbang bahasa daerah.
Kemudian tayangan informasi yang disajikan melalui TV ataupun internet mengenai
remaja-remaja diluar negeri beserta gaya hidup disana pun coba diikuti oleh
remaja kita di Indonesia.
Sumber
:
E.
Putri., D. Hadi. 2012. Dampak Sosial Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet Dalam
Kehidupan Remaja Di Pedesaan. Jurnal
Sosiologi Pedesaan, Vol. 06, No. 0, April 2012, hlm 57-51
Komentar
Posting Komentar